Minggu, 17 Oktober 2010

TOPIKAL UNTUK KULIT

Antibiotik
Bactoderm
Bactroban
Balticin
Bioplacenton
Burnazin
Centabio
Cloramidina
Dermagen/Dermagen Forte
Dermazin
Enkacetyn
Fucidin
Fucilex
Fuladic
Fusycom
Futaderm
Garamycin
Garapon
Gentamerck
Gentamisin Sulfat Tia
Ikacycline
Ikagen
Jeracin
Kemicetine
Licogenta
Nebacetin
Neocenta
Nichogencin
Ottogenta
Pibaksin
Sagestam
Salticin
Tetrarco
Tracetin






Antijamur & Antiparasit
Batrafen
Bernesten
Canesten
Clonitia
Daktarin
Daktarin diaper
Daktazon
Decyline
Dermaral
Dermofix
Exoderil
Fexazol
Formyco
Fungares
Fungasol
Fungoral
Interbi
Interzol
Kalpanax tincture
Ketoconazole hexpharm
Ketoconazole OGB DEXA
Ketomed
Kranos
Lamisil
Lotremin
Micoskin
Micrem
Moladerm
Muzoral
Mycoderm
Mycoral
Mycospor
Mycozid
Nizoral
Nofung
Oskasal
Profungal
Scabicid
Sporex
Termisil
Zolagel
Antiinfeksi
Betasin
Bevalex
Brentan
Cinogenta
Decoderm 3
Denomix
Dexatopic
Fucicort
Gentasolon
Mytaderm
Nufacort
Travocort

Antihistamin
Andantol
Atopiclair
Confortin
Sagalon
Bionect
Tripel

Sabtu, 16 Oktober 2010

KUMIS KUCING

Nama latin: Orthosiphon stamineus Benth

Nama daerah: Kumis ucing; Brengos kucing; Songot koceng; Remujung; Sesaseyan

Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang basah, tinggi sampai 1,5 m, daunnya berbentuk bulat telur, bunganya berwarna putih seperti kumis kucing, batangnya berbentuk empat persegi dan mudah di patahkan

Habitat: Tumbuh liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam sebagai tanaman hias

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Kandungan kimia: Genkosid orthosifonin; Zat lemak; Minyak atsiri; Minyak lemak; Saponin; Sapofonin; Garam kalium

Khasiat: Anti inflamasi; Diuretik
Nama simplesia: Orthosiphonis Herba


Resep tradisional: 


Susah kencing


Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas



Batu ginjal


Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml


Kencing manis, Daun kumis kucing 20 helai; Daun sambiloto 20 helai; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari; 100 ml


Sakit pinggang


Daun kumis kucing segar 1 genggam; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

Kamis, 14 Oktober 2010

Sambiloto

Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka seperti kebun, tepi sungai tanah kosong yang agak lembap atau dipekarangan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk laset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga berbibir berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu,. Buah kapsul berbentuk jorong. Perbanyak dengan biji atau stek batang.

Sifat kimiawi :
Rasa pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil. Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrgrafolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid,dan homoandrografolid, flavoid, alkene, keton, aldehid, mineral (kalium,kalsium, natrium). Asam kersik, damar. flavotiod
Diisolasi terbanayk dari akar yaitu polimetatoksivaflavon, andrografin, pan, ikkulin. Mono-0-metilwhitin dan apigenin-7,4 dimetileter. Zak aktif andrografoid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat  toksin)


Efek farmakologis :
  1. Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus Aurcus, Pseudomonas aeruginosa.Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae dan Escherichia Coli.
  2. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih.
  3. Andrografoid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.
  4. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.
  5. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskenik, efek pada respirasi sel. Sifat kholeretik, anti inflamasi dan anti bakteri.
  6. Komponen aktifnya seperti coandrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat anti radang dan antipiretik.
  7. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glucosa darah tikus putih (W. Sugiyanto, Fak. Farmasi UGM, 1978)
  8. Infus daun sambiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yang dibuat demam (hasir, jurusan farmasi FMIPA UNHAS, 1988).
  9. Infus herba sambiloto mempunyai daya anti jamur terhadap Microsforum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, candida albicans, dan ephydermaphyton floccosum (Lyli Hamzah bagian parasitologi FKUI )
  10. Fraksi etanol herba sambiloto memounyai efek antihistaminergik.(Anna setiadi Ranti jurusan farmasi FMIPA ITB)
Khasiat herba sambiloto :
Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, radang paru (pneumonia), radang saluran nafas (bronchitis), radang ginjal (pielonefritis), radang telingah tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore), kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofulderma, batuk rejan (pertusis) sesak nafas, leptospirosis, darah tinggi, kusta, keracunan jamur, keracunan singking, keracunan tempe bongkrek, keracunan makanan laut. Kanker, penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa)  tumor paru.


Cara pemakaian :
Herba kering sebanyak 10-20 gr direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh. Minum 3-4 kali sehari, 4-6 tablet untuk pengobatan kanker. Untuk pemakain luar herba segar direbus, gunakan airnya untuk mencuci. Atau herba segar digiling halus, bubuhkan di tempat yang sakit seperti digigit ular berbisa, bisul, atau gatal-gatal.


Therapy Herba :
Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 15 lembar direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah  dingin disaring, tambahkan madu secukupnya, langsung diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.


Disentri Basiler, Diare, Bronchitis, radang paru
Herba kering sebanyak 10 gr-15 gr direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari, masing-masing setengah gelas.


Influenza, Sakit Kepala, Demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 gr diseduh dengan 1 cangkir air panas. Setelah dingin langsung diminum. Lakukan 3-4 kali sehari.


Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan setengah cangkir air bersih, saring lalu diminum. Daun segar digiling halus. Gunakan sebagai tapal badan yang panas.


TB Paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya (sambil diaduk rata-rata) lalu dibuat pil dengan diameter 0.5 cm. Pil ini lalu diminum dengan air matang, sehari  2kali (sekali minum 15 pil)


Batuk Rejan, Darag Tinggi
7 lembar daun sambiloto segar diseduh dengan ½ cangkir  air panas. Tambahkan air panas secukupnya (sambil diaduk. setelah dingin langsung diminum. Lakukan 3 kali sehari.


Radang Paru, radang Mulut, Tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto 4,5 gr diseduh dengan air panas. Setelah dingin, tambahakan madu secukupnya. Minum sekaligus.
Faringitis herba sambiloto segar sebanyak 9 gr dicuci. Bilas dengan air matang. Bahan tersebut dikunyah, airnya ditelan.


Hidung Berlendir, OMA, Sakit Gigi
15 gr herba segar direbus dengan 3 gelas air samapi tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Minum 2 kali sehari. Tiap minum ½ gelas.


Kencing Manis
½ genggam daun segar dicuci. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring minum sehabis makan. Lakukan 3 kali sehari. Tiap minum ¾ gelas.


Kencing Nanah
Sebanyak 3 tangkai sambiloto utuh dicuci lalu direbus dengan 4 gelas minum air bersih hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin saring minum dengan madu seperlunya, 3 kali sehari, tiap minum ¾ gelas.

Rabu, 13 Oktober 2010

Alang Alang

Alang Alang

(Imperata cylindrica (L.)Beauv.)
Sinonim :
Lagurus cylindricus L. , Imperata arundinacea Cirillo.
Familia :
Poaceae
Uraian :
Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari - Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menuyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon). NAMA ASING: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbö':w. Laos: hnha:z kh'a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son). Vietnam: c [or] tranh. NAMA SIMPLISIA Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap. EFEK BIOLOGI dan FARMAKOLOGI Infusa rimpang alang-alang berefek sebagai diuretika, atas dasar peningkatan konsentrasi elektrolit (Na,K,Cl) urin tikus putih jantan. Pemberian infusa akar alang-alang dengan dosis 40, 50, 60, 70 g/kgBB berefek antipiretik pada marmot. Infusa bunga alang-alang pada konsentrasi 10% dengan dosis 12 ml/ kgBB berefek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parasetamol 10% pada merpati. Uji Klinik: Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan tunas Artemisia capillaris. Toksisitas: Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak dfinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik. Teknologi Farmasi: Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:

Sebagai peluruh air seni:
49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.

Demam karena buang air kecil berdarah:
1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun.

"Zwartwaterkoorts" (Bld):
Minum air rebusan akar alang alang sebagai teh.
Komposisi : 
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang ter.diri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3',4',7-trihidroksi flavon, 2',3'-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.

Adas

Adas

(Foeniculum vulgare Mill.)
Sinonim :
= E officinale, All. = Anethum foeniculum, Linn.
Familia :
Apiaccae (Umbelliferae)
Uraian :
Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 em, panj' ang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

Nama Lokal :
Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa),; Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba).; Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang, paampas (Menado).; Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato (Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis).; Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee (Thailand),; Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (Ind./Pak.).; Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I)
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit,; Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk,; Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat,; Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik,; Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu,; Pembengkakan saluran sperma (epididimis),; Penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis),; Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan penglihatan;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering.

KEGUNAAN:
Buah bermanfaat untuk mengatasi :
- sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual,
  muntah, diare,
- sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan,
- batuk berdahak, sesak napas (asma),
- haid: nyeri haid, haid tidak teratur,
- air susu ibu (ASI) sedikit,
- putih telur dalam kencing (proteinuria),
- susah tidur (insomnia),
- buah pelir turun (orchidoptosis),
- usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis),
- pembengkakan saluran sperma (epididimis),
- penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis),
- mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya,
- rematik gout, dan
- keracunan tumbuhan obat atau jamur.

Daun berkhasiat mengatasi :
- batuk,
- perut kembung, koilk,
- rasa haus, dan
- meningkatkan penglihatan.

CARA PEMAKAIAN :
Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum.
Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka.
Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Batuk
    a. Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2
       cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok
       teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali
       sehari, sampai sembuh.

    b. Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2
       kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum,
       bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang
       jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong
       seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa
       setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali
       sehari, masing-masing 1/2 gelas.

2. Sesak napas
    a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok
       makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari,
       sampai sembuh.

    b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2
       jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun
       poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah
       3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi
       lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira
       separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum.
       Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

3. Sariawan
    Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler
    1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam,
    daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut
    1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari,
    rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci
    dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus
    dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah
    dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup
    3/4 gelas.

4. Haid tidak teratur
    Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam,
    jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari,
    bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu
    sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.
    Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai
    tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari,
    masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur
    Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan
    setengah cangkir arak. Minum selagi hangat.

5. Batu empedu
    Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air
    panas. Min  


Komposisi : 
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah : buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil). KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. 2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3. Menghilangkan dingin dan dahak. 4. Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. 5. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. 6. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.